Minggu, 17 Oktober 2010

SPROUT CULTIVATION

Tahukah kita bahwa salah satu rahasia kesehatan bangsa Mesir Kuno, pada era Firaun ribuan tahun yang lalu, adalah karena mereka banyak mengkonsumsi kecambah/taoge dari kelompok sayuran kacang-kacangan ???

Sprout Cultivation atau Budidaya kecambah/taoge merupakan salah satu cara paling mudah dan murah untuk menghasilkan produk sayuran segar yang kaya akan nilai nutrisi dan berkhasiat obat. Nilai nutrisi yang terdapat dalam kecambah ditandai dengan tingginya kandungan : vitamin (A, B, C, E, D), protein/asam amino, kadar air, mineral (Ca, K, P, Mg, Fe, Mn, Zn), serat dan chlorofil. Sedangkan khasiat obat yang terdapat pada kecambah antara lain disebabkan oleh : rendahnya kandungan kalori dan kolesterol, adanya kandungan zat anti oksidan/kanker dan tingginya kandungan enzim yang sangat diperlukan dalam proses pencernakan makanan.
Pemanfaatan kecambah sayuran untuk kesehatan telah dilakukan oleh bangsa Mesir kuno, pada masa pra-sejarah atau ribuan tahun sebelum masehi. Saat ini untuk tujuan yang sama, budidaya kecambah/taoge juga mulai banyak dikembangkan di negara-negara maju (USA, Eropa, Jepang) maupun negara sedang berkembang (utamanya China).
Kecambah sayuran atau dikenal sebagai “Baby vegetable”, merupakan tahap transisi dari benih ke bentuk tanaman. Benih tanaman sayuran tersebut dikonsumsi segera setelah perkecambahan (tidak lebih dari 5 hari) dengan panjang sekitar 1-7 cm. Beberapa jenis tanaman yang digunakan dalam budidaya tunas/kecambah adalah : Alfalfa, Kacang hijau, Kedele, Kapri, Buncis, Lobak, Wortel, Sawi-sawian dan kelompok sayuran daun lainnya.
Sedikitnya terdapat 3 (tiga) macam wadah atau media perkecambahan yang bisa digunakan, yakni : botol gelas transparan, nampan beralaskan tissue basah maupun dalam bak plastik dengan media tanah/pasir.


Proses pembudidayaan atau penumbuhan kecambah/taoge ini, diawali dengan perendaman benih dalam air selama 8 – 12 jam. Kemudian benih dicuci dengan air bersih sebanyak 2 (dua) kali sehari, ditiriskan dan dimasukkan dalam wadah perkecambahan. Wadah tersebut selanjutnya ditempatkan di ruangan gelap untuk mempercepat tumbuhnya tunas/kecambah. Setelah 3-5 hari dengan penambahan air setiap harinya, benih akan mulai berkecambah dan siap dikonsumsi dalam bentuk segar.

Meskipun kecambah/taoge sayuran diyakini sebagai sumber nutrisi terbaik, perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroba yang berbahaya pada tunas/kecambah yang dihasilkan. Kontaminasi tersebut dapat berasal dari benih, air untuk pencucian, media perkecambahan maupun adanya kesalahan penanganan (mishandling), utamanya dalam pengaturan temperatur dan pencahayaan di tempat pengecambahan.
Pemasaran produk kecambah/tauge telah banyak dilakukan oleh beberapa supermarket di negara-negara maju. Produk tersebut biasanya didisplay bersamaan dengan produk sayuran segar lainnya yang berlabel organik. Hal ini memberikan gambaran nyata bahwa pengusahaan kecambah sayuran juga memiliki prospek yang sangat baik. Konsumen utama produk ini adalah kelompok masyarakat yang sangat peduli akan produk segar dan mengkonsumsinya untuk tujuan kesehatan mengingat kandungan gizi maupun khasiat obat yang terdapat pada kecambah aneka tanaman tersebut.

Nah, mengingat banyaknya manfaat yang dimiliki oleh tumbuhan kecil bernama Kecambah/Taoge, maka tidak ada salahnya mulai sekarang kita lebih mencintai dan menjadikannya sebagai hidangan sehari-hari yang lezat dan menyehatkan.
Mari hidup sehat dengan biaya murah bersama Kecambah/Taoge……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar