Senin, 29 November 2010

Benchmarking to NL (27. Leaving of NL, 27-11-2010)

Hari masih amat gelap (jam07.30 Oisterwijk time) saat kita harus memaksakan diri keluar dari bungalow De Parel, masing-masing dengan koper yang yang teramat berat, lebih dari 25 kg, plus tentengan kiri kanan yang lumayan berat dan membuat kita terseok-seok dibuatnya ........Turunnya salju lembut turut memberikan nuansa ‘indah’ mengiringi saat-saat kepergian kita meninggalkan basecamp selama 27 hari ini, salju yang pertama dan terakhir..........Meskipun teramat tipis/lembut, rupanya doa kita untuk bisa merasakan terpaan salju akhirnya terkabul juga, cukup memberi kelegaan bagi kita2 yang tak mungkin bisa merasakannya di negeri sendiri.......

Moment berikutnya adalah saat kita harus menaiki bis yang akan membawa ke bandara, berbincang sejenak dan pamitan dengan sang koordinator pelatihan (Mr. Toine) yang kembali hadir di De Parel-Oisterwijk, barangkali untuk memastikan tak seorangpun peserta pelatihan yang tertinggal........... Setelah semuanya lengkap, maka kitapun memulai perjalanan panjang menuju Schipool Airport di Amsterdam, diselingi dengan banyak canda tawa. Sesekali suasana perjalanan juga demikian kelewat lengang, saat kita hanyut dalam anyaman pikiran dan perasaan masing-masing...........

Sesampai di Airport, semua proses pemberangkatan berlangsung dengan amat lancar bahkan kitapun masih berkesempatan mampir di toko oleh-oleh/souvenir, untuk kembali membelanjakan sisa Euro atau sekedar window shopping dan benarsis ria berfoto di setiap sudut bandara yang merupakan salah satu pintu masuk Eropa tersebut........ Selanjutnya perjalanan udara lintas benuapun dengan maskapai Malaysia Airline (Amsterdam – KL) kita lewati selama hampir 12 jam dengan aneka hiburan audio visual dari layar personal yang tersedia di depan seat masing-masing. Ironisnya kelengkapan fasilitas flight entertainment tersebut tak lagi membuatku terjaga, karena hampir 90% dari waktu tempuh penerbangan justru kugunakan untuk mencoba TIDUR........quite long journey and exhausted as well, nothing to do and nothing not to do..........

Dan sebelum dilanjut perjalanan dari dari KL – Surabaya, kita harus menunggu waktu transist selama 10 jam. Sebagian kita menggunakan waktu transit ini dengan mencari alternatif kunjungan untuk melihat dari dekat keramaian kota KL, sebuah keputusan yang cukup bagus mumpung telah menginjakkan kaki di negeri jiran. Sementara aku beserta 2 orang teman memantapkan diri untuk tidak ikut, merasa tak perlu lagi untuk mengulang kunjungan yang telah kita lakukan......

Pilihan untuk tetap tinggal di area bandara ternyata memaksa kita untuk sedikit bertahan dari rasa ‘gerah’ akibat bertumpuknya baju yang secara sengaja kita gunakan dari sejak De Parel, karena selain untuk melawan udara dingin saat berangkat (hampir nol derajad....) juga ditujukan untuk mengurangi beratnya muatan bagasi........ Dan disini kita harus berhadapan dengan suhu udara panas (25 derajad).....Terkadang sulit dipercaya dengan kemampuan dan daya tahan tubuh kita yang begitu toleran terhadap cekaman suhu udara yang demikian beragam..........Bukti nyata bahwa tubuh kita diciptakan olehNya dengan segenap kesempurnaan yang ada dan semestinyalah kita tiada henti untuk mensyukurinya ...........

Benchmarking to NL (26. Last Exursion, Visit to Rijk Zwan Seed Industry), 26-11-2010

Kenal pertama kali dengan nama Rijk Zwan Seed Industry sekitar 5 (lima) tahun yang lalu, ketika bertugas mengantar 2 (dua) orang wakil dari perusahaan tersebut mengunjungi Jawa Timur untuk mencari lahan ekspansi pertanaman untuk sumber benih. Saat itu aku mengantar kedua tamu tersebut ke wilayah Kota Batu (PT. Selektani) dan Kabupaten Pasuruan (Pak Kusnan) dan ternyata tidak berhasil mendapatkan kondisi lahan pertanaman dataran medium-tingi yang dipersyaratkan (lahan datar seluas minimal 20 ha). Suatu persyaratan yang amat sangat sulit dipenuhi oleh sebagian besar keberadaan lahan milik petani kita yang kebanyakan bersifat berbukit-bukit.........Akhirnya kunjungan tersebut tak menghasilkan kelanjutan apapun.

Sampai disitu berakhir pula rasa penasaranku terhadap keberadaan Rijk Zwan Seed Industry..... And it’s mean everything just ending before it’s begun..........
Dan saat ini aku tengah berada di pusat pengelolaan perusahaan besar tersebut, dengan dipandu langsung oleh 2 (dua) orang manager muda, yakni : Adrian (the Frenchman) dan Thijs Hulisz yang merupakan anak dari salah satu orang berpengaruh di perusahaan ini. Both of them are very good looking and full of hospitality person, and in this situation we (the women??????) are really feel very much blessing....... Dengan segala keramahan dan keakraban yang coba dibangun, kita para peserta sudah mulai dibuat terkesan oleh presentasi yang mereka sajikan dengan amat lugas, sistematis dan penuh informasi menarik......Teknologi produksi benih memang termasuk salah satu pengetahuan yang menarik dan layak untuk diminati......

Kita juga sedikit dibuat ‘terengah-engah’ setiap kali harus mengikuti gerak cepat mereka dari satu obyek ke obyek lainnya......Inilah salah satu ciri dari setiap orang Belanda yang selalu ingin bergerak dengan amat cepat, tepat waktu dan selalu menepati jadwal yang telah ditetapkan, hour to hour, even minute by minute. Sehingga berulangkali kita mesti mencoba berusaha keras untuk menyetarakan tatacara dan kecepatan gerak langkah kaki mereka, mencoba mengerti dan memahami penjelasan semua item tahapan produksi benih melalui peraga/display yang tersedia. Sekaligus mencoba menyakini filosofi universal yang mereka sisipkan bahwa semua baik-buruknya kehidupan sangat tergantung pada kualitas benih yang ditanamkan.....Jadi tanamlah benih kebaikan, agar dapat dipanen kebaikan yang sama............Pesan khususnya(sponsor) : pilihlah benih berkualitas produksi dari Rijk Zwan, agar dapat diperoleh hasil panen yang lebih menjanjikan........

Sebelum berkunjung ke Rijk Zwan, acara excursion diawali dengan kunjungan ke pelaku usaha besar di bidang agroprosesing yang mengolah aneka buah dan sayuran segar yang dibuat menjadi produk olahan seperti puree, jus, konsentrat dan lain-lain........sebuah entitas usaha yang dikelola oleh tenaga muda penuh semangat, inovatif dan aneka terobosan strategi dalam memasarkan produknya. Selalu demikian yang kita temui di setiap acara kunjungan ke perusahaan. Di setiap awal acara kunjungan selalu dilengkapi dengan penyampaian presentasi oleh tuan rumah, dan dilanjut dengan session tanya jawab/diskusi yang selalu dimanfaatkan dengan amat antusias oleh kita semua. Dalam hal ini aku sering dibuat kagum oleh semangat dan kemampuan para partisipan dalam menyampaikan masalah maupun mencoba menjalin interaksi dengan masing-masing narasumber........Memang dengan pengalaman mereka dalam menjalankan usahataninya, nyata sekali bahwa apa yang disampaikan merupakan kasus-kasus aktual yang perlu untuk dibagikan ataupun dicari solusi pemecahannya..........

Satu hal lagi yang perlu mendapat tempat pada catatan hari ini adalah tentang kebersamaan terakhir kita dengan Arjan, our favorite lecturer (minjam istilah ketua kelas.....). Dengan sikap tenang dan terkesan lebih matang alias bijak, si Arjan mengawal kita semua dari satu lokasi kunjungan ke lokasi lainnya.......Dan dengan segala ketenangannya dia tampil begitu charming dalam balutan pakaian yang kita berikan sebagai hadiah kemarin ...... benar-benar dia telah bersikap amat manis dengan memakai kemeja tersebut sekaligus menunjukkan apresiasi penuhnya pada cenderamata kita. Personally, I feel there’s a litle bit change of his appearance, also the way he treat and serve all of us. Moreover, because it’s our last opportunity to bother him, so everybody want stay beside him more closely and take a picture together ......A litle bit embarassing thing but again we really don’t care about that........

Benchmarking to NL (25. Last Day in HAS den Bosch Univ, Business Case and Farewell Party), 25-11-2010

Time is really really really flies.................Hari ini menjadi puncak dari segala aktivitas pencarian ilmu di negeri orang, yang telah kita jalani selama hampir 4 (empat) minggu ini............Berbagai perasaan campuk aduk muncul mengiringi saat-saat terakhir kebersamaan kita. Ada sesuatu yang pastinya membekas di benak kita masing-masing, sesuatu yang mau tak mau membuat kita merasa amat sangat beruntung, sesuatu yang mengharuskan kita tak henti-hentinya membisikkan kata syukur karena telah menjadi bagian dan subyek dari kegiatan prestisius ini........

Dengan aneka perasaan yang tersisa kita awali hari ini dengan ketergesaan plus ketegangan dan keresahan tersendiri.........Ketegangan dimulai dari persiapan terakhir materi untuk presentasi business plan yang harus dilakukan untuk masing-masing kelompok. Keresahan juga terasa manakala harus menguatkan diri berbesar hati untuk segera mengakhiri semua petualangan dalam melewati kehidupan ala fantasia ini......

Evaluasi akhir terhadap pelaksanaan kegiatan oleh pengelola pelatihan juga cukup memberi aroma ketegangan, mengingat setiap item evaluasi yang dilakukan selalu berbasis pada titik awal proposal yang kita ajukan diawal perencanaan pelatihan ini. Sebagai orang yang terlibat langsung dengan pembuatan proposal, aku merasa demikian ‘gerah’ dan ‘bersalah’ karena pada saat menyusun proposal, sekitar 5 bulan yang lalu, sungguh tidak sempat terpikirkan olehku bahwa apa yang tertulis tersebut akan menjadi dasar penentuan modul pelatihan sekaligus bagian penting dari evaluasi pelatihan hari ini. Sangat mengagetkan juga bahwa ternyata mereka demikian serius dan bersungguh-sungguh dalam memegang kepercayaan sebagai pelaksana kegiatan ini. Satu pelajaran lagi yang bisa dipetik disini, yakni tentang keseriusan dan kesungguhan dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya...........Nothing more serious than the way to be serious itself..........

Acara evaluasi di pagi hari dan presentasi business plan di sore harinya, keduanya lumayan berjalan amat lancar dan tidak se’menakutkan’ yang kita duga sebelumnya. Ada perasaan bahagia dan bangga pula manakala acara presentasi bisa dihadiri langsung oleh tamu agung dari tanah air (Direktur Tanaman Hias dan Kabiro Kerjasama Jatim). Kehadiran mereka yang pada awalnya cukup menimbulkan polemik, pro dan kontra, akhirnya terlaksana juga. Terlepas dari apapun alasan dan tujuan dari kunjungan pejabat tersebut, yang jelas jejaring kerja dan tali komunikasi antara semua pihak yang terkait sudah mulai terbuka dengan cakupan yang lebih luas, tinggal bagaimana masing-masing bisa menindaklanjuti dengan aktivitas kooperatif dimasa-masa mendatang................

Sisa hari selanjutnya bergulir pada sebuah rangkaian acara Farewell Party yang diselenggarakan dengan amat sederhana, efisien dan nyaris tanpa seremonial apapun, selain penyerahan sertifikat ke masing-masing peserta pelatihan. Dalam suasana yang serba informal ini justru menghadirkan kesan dan keakraban tersendiri, disaat menikmati hidangan makan malam, saat penyerahan cendera mata untuk para lecturer maupun saat session foto bersama untuk mengabadikan kebersamaan tersebut. Dan akhirnya, dengan perasaan berat kita harus bersalaman dan berpamitan sambil saling mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk semua upaya yang dilakukan, bagi terwujudnya pelatihan yang relatif lancar dan ‘aman’ dari kejadian aneh yang tidak dikehendaki.........Ada sebagian rasa bahagia, namun juga ada sebagian rasa sedih karena harus mengakhiri kebersamaan yang telah tumbuh......Begitu cepat waktu berlalu, dan terlalu cepat kebersamaan berakhir............ The party was almost over and anyhow we have to keep moving forward, bye bye HAS den Bosch, we’re proud to be one of your quest.......

Benchmarking to NL (24. Lecture, Prepare Our Business Plan), 24-11-2010

Untuk kesekian kalinya kita bersama Mr. Marcel, namun kali ini kita lebih banyak melakukan diskusi maupun evaluasi dari semua materi yang pernah diberikan pada hari-hari sebelumnya........... Sisa waktu berikutnya diisi dengan asistensi lebih mendalam tentang materi business plan yang harus dipresentasikan besok pagi........Ada sedikit ketegangan maupun kecemasan bersatu menjadi satu, utamanya bagi diriku sendiri maupun kolega kita dalam kelompok yang akan berperan sebagai spokesman, yakni Ibu Luki (the extraordinary woman from Batu......).

Proses asistensi berjalan amat cepat, utamanya pada kelompok ku yang dibimbing oleh Mr. Marcel. Sebagai seorang praktisi konsultan, dia sangat bersifat praktis dan straight to the point, tidak bertele-tele, jauh dari tataran dan tuntutan paparan yang bersifat akademis dan benar saja hari ini kita bisa meninggalkan kampus jauh lebih awal (jam 15.30)...........Sisa waktu kita gunakan kembali untuk mendatangi pusat kota Den Bosch, membeli tambahan oleh-oleh/souvenir dalam ketergesa-gesaan, karena bis telah menunggu sesuai jadwal setiap harinya (jam 17.30). Begitulah, naluri belanja kita belum bisa berakhir, manakala sisa uang dalam kantong belum benar-benar habis, sebuah perilaku yang demikian akrab saat kita berada di negeri orang .............

Benchmarking to NL (23. Lecture, Still with Mr. Marcell and the lecturer from Royal Tropical Institute), 23-11-2010

Kembali berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Sang Master of Supply Chain Management. Namun kali ini sedikit menekankan pada aspek penanganan rantai pendingin (Cold Chain Management) dengan mengambil contoh sebuah perusahaan Thailand sebagai bahan pelajaran yang disampaikan secara audio visual (video)............

Sore harinya kita mendapatkan pelajaran dari sang pengajar pengajar dari Royal Tropical Institute (Mr. John), yang menyampaikan tentang institusi dan bagaimana keberadaannya dapat dioptimalkan dalam mendukung integrasi semua peran yang ada dalam siklus rantai nilai (values chain), utamanya pada kelembagaan pertanian. Secara umum materi yang disampaikan sangat bersifat teoritik dan masih dalam tataran konsep yang demikian ideal. Tidak banyak hal yang bersifat lebih aplikatif...... Memang selalu demikian yang terjadi manakala sang lecturer menganggap kita semua masih sebagai sekelompok murid semata bukan orang-orang yang terlibat langsung bahkan pemain utama dari kelembagaan petani tersebut........

Malam hari mulai melakukan packing untuk melihat sejauh mana kopor mampu menampung aneka barang kita yang menggunung......Dan benar saja, aktivitas packing ini membuat kita menjadi demikian ‘neg’ plus nervous mengingat begitu banyaknya souvenir maupun pakaian bawaan yang harus dibawa pulang kembali ke tanah air........Selalu demikian problem klasik yang kita hadapi manakala naluri berbelanja nggak dikelola dengan baik, penginnya membeli barang sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan keterbatasan ‘ruang bagasi’ yang diperbolehkan oleh pihak penerbangan.........siap-siap status overweight telah menunggu di depan mata...........

Benchmarking to NL (22. Lecture, More about supply chain by Marcell), 22-11-2010

Pagi hingga siang hari ini merupakan kesempatan yang kesekian kalinya, kita mendapatkan pelajaran dari Mr. Marcell yang selalu piawai memberikan materinya secara sistematis dan komprehensif. Materi kali ini masih berkisar tentang supply chain management, sesuatu yang demikian sering kita dengar dalam berbagai kesempatan, namun masih demikian sulit untuk mendapatkan gambaran nyata dalam implementasi kegiatan pengembangan komoditas unggulan di masing-masing wilayah sentra produksi yang ada........

Siang harinya kita mendapatkan materi dari perwakilan Agritera, salah satu lembaga yang mendapat funding dari pemerintah Belanda......Lembaga ini juga cukup lama memiliki kiprah kegiatan di Indonesia, hanya disayangkan ternyata mereka banyak menggunakan referensi dan mitra kerja dari sebuah lembaga yang menurut kita tidak cukup representatif bagi petani yakni Aliansi Petani Indonesia (API). Jadi selama berlangsungnya penyampaian materi, tidak pernah jeda dengan yang namanya diskusi, konfirmasi bahkan cenderung adu argumentasi tentang keberadaan kelembagaan petani di Indonesia. Semua kita sepakat, bahwa apapun sanggahan yang kita berikan pada dasarnya bertujuan agar pihak Agritera bisa mendapatkan informasi yang seimbang, tidak berat sebelah dan mempunyai akurasi dalam menentukan representasi kelembagaan petani yang akan dijadikan mitra.

Untung saja session sore ini sang dosen tamu didampingi oleh The wisdom one (Mr. Marcel), sehingga selama berlangsungnya diskusi maupun sanggahan tidak perlu harus mempermalukan atau merasa disalahkan. Semuanya bisa disinergikan oleh adanya saling pengertian serta oleh kemampuannya dalam menenangkan situasi dan dia benar-benar berfungsi sebagai penengah.........

Benchmarking to NL (21. Last week-end, Visit to Roterdam and Den Haag), 21-11-2010

Tanpa dipandu oleh siapapun kembali kita ber-sepuluh memantapkan diri untuk menggenapkan pengalaman dengan mengunjungi dua kota penting lainnya di negeri Belanda, yakni Roterdam dan Den Haag, dengan naik kereta api di gerbong kelas satu............Sekali-sekali ikut merasakan fasilitas kelompok ‘the haves’, meski harus menggunakan tiket promosi (senilai 22 euro untuk keliling Belanda). Benar-benar sebuah pengalaman yang mau nggak mau membuat kita begitu ceria memanfaatkannya dan menjadikan setiap sudut gerbong yang sepi penumpang sebagai latar belakang aneka gaya narsis kita........

Perjalanan dari stasiun Oisterwijk – Tilburg - Roterdam kita lewatkan bersama dengan seluruh anggota team, berikutnya kita berempat misah turun duluan di stasiun kota pelabuhan ini dan mencoba mendatangi salah satu sudut kota (di kawasan wihelminalein) untuk kembali menjadikan deretan gedung maupun semua view yang ada sebagai latar belakang session pemotretan..............

Selama lebih kurang 1 jam kita habiskan kesempatan mampir sejenak dan merasakan udara kota Roterdam, kemudian kembali naik trem ke stasiun dan melanjutkan perjalanan ke Den Haag yang berjarak tempuh sekitar 30 menit. Keluar dari kereta kita langsung berjalan kaki menuju centrum dan menyegerakan masuk ke salah satu departement store (Bijenkorf) untuk membelikan cendera mata bagi para pengajar maupun pengelola pelatihan yang kita anggap perlu untuk diberi something more valuable.........Setelah lumayan berkeliling dari sudut satu ke sudut akhirnya kita mendapatkan kemeja untuk 4 orang pengajar laki-laki dan syal untuk dua orang pengajar perempuan. Rasanya cukup melegakan bisa memilihkan barang-barang yang relatif personal bagi para kolega kita..........

Usai mendapakan cendera mata, waktu sudahenunjukkan jam 15.00, itu berarti kita harus segera mengakhiri kunjungan dan kembali menuju stasiun, tapi masih sempatkan mampir sejenak untuk makan siang (sore???) di Mc. Donald dengan menu favorit seperti biasanya (french fries and chicken nugget !!!!).........cukup sudah untuk mengembalikan energi yang sempat tersedot sebelumnya.