Sabtu, 06 November 2010

Benchmarking to Netherland (2. On Flight.........31 oct 2010)

On flight (Sby - KL – Amst), 31 October 2010
Carilah ilmu sampai ke Negeri China, demikian salah satu sabda Nabi Muhammad yang sangat terkenal. Namun saat ini sebanyak 16 orang tengah menjalani amanah yang diembannya untuk mencari ilmu hortikultura hingga ke Negeri Belanda...................Dan sangat melegakan hati bahwa program langka dan berharga ini memberiku sebuah kesempatan untuk me-recharge isi kepala dengan wawasan dan pengetahuan bernuansa ‘abroad training’ dengan tema sentral mengenai “ Export Management and Global Trade on Horticulture”.
Dan inilah saat-saat perjalanan panjang menuju daratan Eropa, diawali dengan segala persiapan bagi tampilan diri teraman di daerah yang relatif dingin beserta antisipasi perlengkapan bawaan yang diusahakan serba original. Beban untuk mendulang ilmu semakin memuncak saat keberangkatan dengan pesawat yang makan waktu tempuh lebih dari 16 jam.......Perjalanan nan super melelahkan dalam maskapai penerbangan milik Negeri Serumpun yang menggunakan akronim MH (Malaysian Hospitality) antara Surabaya – KL dilanjut dengan KL - Amsterdam, sungguh membawa cerita kebersamaan tersendiri........
Mulai dari saat penundaan penerbangan dari Bandara Juanda yang menyebabkan kita mesti berlari-lari di tengah malam di Bandara Kualalumpur mengejar penerbangan lanjutan ke NL, sementara penumpang lain telah memenuhi kabin pesawat Boeing 747 dan para kru pesawat terlihat cemas menunggu keterlambatan kita.......Selanjutnya dalam penerbangan panjang lebih dari 12 jam dari, kita coba melewatinya dengan keasyikan masing-masing di depan layar monitor, yang menyajikan pilihan aneka program flight entertainment. Di sela-sela kegiatan menghibur diri masih juga disajikan hidangan makan malam maupun pagi dengan menu yang terkadang membuat kita mengerutkan dahi........
Kepenatan akibat kelamaan duduk akhirnya usai juga saat kita mendarat di Schiphol Airport-Amsterdam, namun disinipun kita mesti bersabar dengan jenis kepenatan yang lain saat melewati bagian imigrasi dan mereka tak memberikan ijin lewat begitu saja, dengan aneka alasan merekapun menghambat kecepatan kita untuk segera keluar dari area bandara. Agak kesal juga, kedatangan kita yang semestinya bersifat sebagai perwakilan alias duta bangsa, mesti dipertanyakan oleh para petugas imigrasi yang secara penampilan fisik masih demikian hijau (namun justru amat patuh pada SOP yang menjadi panduan kerjanya......)
Syukurlah setelah bertahan menunggu sekitar 2 jam kitapun bisa meninggalkan kounter imigrasi yang diakhiri pula dengan sajian teh hangat yang dibuatkan untuk kita semua, the only hospitality they show for us.......dan di ujung pintu kedatangan kita telah dijemput oleh perwakilan dari HAS den Bosch University dan kitapun kembali harus menempuh perjalanan darat dengan bus menuju basecamp di suatu tempat pinggiran kota bernama De Parel – Oisterwijk, such countryside place, berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Hertogenbosch......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar