Senin, 29 November 2010

Benchmarking to NL (14. 2nd Week End (Going abroad........), 14-11-2010

Hari minggu kedua, kita gunakan untuk bepergian keluar negeri, yakni negeri tetangga yang berada tepat disebelah selatan Belanda, Belgia. Sebanyak 16 orang yang ikut kunjungan ini, hanya satu orang yang nggak ikut dan memilih melewatkan akhir pekan dengan acaranya sendiri. Bersama kita mengikuti perjalanan panjang dengan kereta api, mulai dari stasiun Oisterwijk –Tilberg – Breda – Rosendaal – Brussel Centrum ........Meskipun menyeberang ke negeri tetangga tetapi kita tak sedikitpun merasakan adanya perbedaan perlakuan keimigrasian setempat.

Perjalanan dengan kereta api antar negara berlangsung secara lancar tanpa hambatan, meski harus berganti dengan bis pengumpan karena adanya perbaikan jalur rel di stasiun Rosendaal.....Jam 12.30 an kita sampai di stasiun Brussel Centrum, sejenak bernarsis ria di Taman Kota diluar stasiun (Monumen Kuda??), dilanjut dengan naik Touring bus berkeliling kota dengan membayar 10 Euro plus fasilitas head set untuk memperoleh informasi dengan 8 pilihan bahasa. Sebuah kemasan paket wisata yang demikian tertata rapi, dan memberi banyak kemudahan maupun kenyamanan bagi pelancong yang datang.......

Kita berhenti di salah satu ikon wisata Kota Brussel yang bernama ATOMIUM, dengan penggambaran rangkaian atom raksasa yang tegak berdiri menjulang tinggi, sangat eksotik sebagai background aneka gaya narsis kita semua.......Selanjutnya untuk melengkapi kunjungan di arena futuristik tersebut, akupun menyempatkan beli kaos untuk oleh-oleh dan karena menunggu dilayaninya kaos tersebut menyebabkan aku bersama dua orang teman, terpaksa ketinggalan bis dan harus menunggu datangnya bis 45 menit berikutnya, tapi justru membawa berkah lain, karena bisa berfoto ria dengan lebih bebas karena terbebas dari kerumunan.........

Setelah bis datang, maka kitapun segera masuk dan mengikuti rute selanjutnya hingga sampai ke pemberhentian di kawasan wisata andalan lainnya, yakni Manekin Pis. Sebuah nama yang demikian familiar sejak kita sampai di Belanda, karena dijadikan nama kedai makan take away untuk potato french fries yang selalu ramai dengan antrian pembeli. Kesan pertama bagi sebagian orang yang berkunjung ke tempat ini pasti akan sama, seperti cerita Andrea Hirata dalam novel Edensor-nya....... Disini kita dibuat geli dan sedikit terkecoh dengan kenyataan bahwa obyek wisata yang demikian mendunia tersebut hanyalah berupa sebuah patung anak lelaki telanjang yang sedang kencing beserta air kencingnya yang menjadi air mancur abadi...... Patung super kecil tersebut berada di pojok gang yang dipenuhi dengan toko-toko souvenir, tidak terlalu istimewa selain karena kemampuan pengelola wisata setempat dalam mempromosikan obyek uniknya..........Sebuah pelajaran lain tentang bagaimana mengemas yang namanya UPS (Unique Selling Point).......

Acara wisata belanja berakhir sore hari, dan kita mesti bergegas menuju stasiun untuk naik kereta jam 4.20 an. Hanya dengan membeli kentang goreng (disini disebut dengan frites), akupun berlari menuju platform yang demikian ramai oleh calon penumpang. Rupanya ada penundaan kereta api sebelumnya sehingga tatkala kita masuk ke dalam kereta sudah tidak lagi mendapatkan tempat duduk. Aku bersama beberapa orang teman laki-laki terpaksa berdiri sepanjang perjalanan Brussel Centrum – Rosendaal. Cukup melelahkan, namum juga memberi pengalaman tersendiri.....Dalam posisi berdiri begini justru sempat melakukan obrolan ringan dengan seorang ibu paruh baya yang duduk tepat disamping berdiriku.....Dia baru kembali dari UK, terlihat dari tentengan tas bertuliskan Royal Horticultural Society (tulisan itu pula yang awalnya menjadi pembuka perbincangan). Dan lebih menggembirakan pula bahwa rupanya dia juga pernah berkunjung ke Indonesia...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar